Membuka Data, Membuka Peluang
Mengintip Situs Data.id
Bukan rahasia lagi, jika Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki sistem penyimpanan data yang paling buruk. Ini baru tentang proses pendokumentasian, belum lagi soal sistem distribusi.
Sebagian dari kita, pasti pernah mengalami masa-masa penelitian di bangku sekolah. Itu adalah saat pertama kita menghadapi ‘dunia nyata’ birokrasi di Indonesia. Awal September lalu, Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) meluncurkan data.id. Mengutip informasi di portal, ini merupakan wadah berisi data yang terkait dengan Indonesia. Tak hanya dari Kementrian, namun juga lembaga pemerintahan, pemerintahan daerah, dan semua instansi lain.
Sebagai bagian dari kampanye Gerakan Data Terbuka, portal ini mampu menjawab tuntutan Undang-undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Yang menarik, portal ini juga menyimpan data terkait isu kesehatan, Ini tentu dapat membantu kerja-kerja program EMAS.
Data apa saja yang berguna bagi EMAS? Berikut daftarnya, sebagaimana ditelusuri oleh Ibu Sushanty, Senior Program Manager EMAS:
- jumlah kematian neo-natal (baru lahir) dan balita yang terjadi per provinsi
- tenaga kesehatan per provinsi
- jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan terlatih per kabupaten/kota
- persentase pengguna alat KB per provinsi
- jumlah dan rasio dokter dan perawat terhadap puskesmas per provinsi
- data APBN untuk kesehatan
Kemunculan portal ini menjadi harapan besar untuk memotong birokrasi pencarian data. Dengan membuka data, maka akan otomatis membuka lebih besar peluang bagi siapapun.
[AZ]
0 comments:
Post a Comment