Rindu kali aku sama Cendol Medan. Mamakku malas bikin, karna susak kali nyarik cendol beras di Yogya ini, yang banyak cendol sagu. Nggak enak kata Mamakku. Saking kepingin kali, kucari-cari lah esepnya di Gugel. Cobak ko bikin pakek kata kunci yang sama dengan judul di atas, pasti keluar banyak. Jadi kuambek beberapa, jadilah resep ini.
Pada nggak ngerti ya? :p Itu bahasa Medan, kakak!
Pekan lalu ada arisan di rumah. Lalu Mama ke Jakarta, meninggalkan banyak bahan makanan yang potensial membusuk jika nggak diolah. Salah satunya bahan-bahan pembuat Es Buah yang disajikan di arisan itu.Kalau buah sih bisa dimakan begitu saja. Kalau cincau, kolang-kaling dan gulamerah cair? :)
Jadilah kepengen mencendol-ria. Setelah dapat resep di inet, aku belanja di Pasar Kotagede, cari cendol (dawet kata orang sini). Sudah pasrah kalau ketemunya cuma cendol sagu, bukan beras. Aku nggak tau juga di mana ada penjual cendol beras. Mau bikin sendiri belum pede, takut nggak bagus.
Di pasar ini ada beberapa penjual cendol mentah. Cendol sebenarnya nggak ada yang mentah sih, kan sudah jadi tinggal pakai--adanya, cendol yang belum di racik. Aku beli cendol sagu sebungkus hanya Rp 1.000 saja (beratnya sekita 300 gr). Yang tersedia ada wana putih (tanpa pewarna), merah dan hijau. Sempat bimbang pengen beli yang hijau (sesuai dengan 'syarat' cendol Medan yang biasanya diwarnai hijau daun suji dan pandan), tapi lihat pewananya nggak berani. Akhirnya beli yang purih, nanti diwarnai sendiri di rumah, dengan pewarna makanan.
Jalan ke tengah, ada Mbah-mbah pedagang dawet siap minum. Dawet yang sudah diracik itu terbuat dari cendol beras. Aku tanya, apakah boleh dibeli hanya cendolnya saja, Simbah bilang boleh, mau berapa? Ternyata stoknya di baskom masih ada dan nggak dibungkus, kusebut Rp 2.000 diberi sebungkus dengan ukuran sama dengan bungkusan cendol sagu seharga Rp 1.000. Rasanya bahagia banget, meski cendolnya jadi kebanyakan. Hahahahaha, tak ape lah!
Kiri: beras. Kanan: sagu. |
Bahan:
- 300 gr cendol sagu | Rp 1.000
- 300 gr cendol beras | Rp 2.000
- 300 gr kacang merah | *
- 100 gr biji delima/manik-manik sagu | Rp 3.200
- 200 gr nangka manis | Rp 2.500 (ini murah banget. Di lapak Timoho dan Kotabaru, per ons Rp 6.000)
- 200 gr tape singkong | Rp 2.500 dapat sebungkus berat hampir 450 gr
- 300 gr kolang-kaling, rebus sebentar | *
- 300 gr cincau/camcau | *
- 250 ml santan dari 1/2 butir kelapa | Rp 3.500
- 1 sdt garam
- 2 lembar daun pandan | gratis, ditanam di halaman
- 300 gr gula merah | Rp 4.500
- 300 ml air
- Susu kental manis | Rp 7.000 per kaleng, nggak habis satu kaleng
- Pewarna makanan | *
- Es batu
Searah jarum jam: nangka, sagu mutiara, cendol beras, cendol sagu, kacang merah, cincau. Tengah: Tape. |
- Masing-masing cendol masukkan dalam dua wadah berbeda, beri pewarna. Biasnaya cendol warna hijau dan merah. Kali ini, warna merah kuganti ungu, sebab biji delima sudah berwarna pink. Beri 1-2 tetes pewarna. Rendam 15 menit sampai warna benar-benar rata. Bilas dengan air matang. Tiriskan.
- Lakukan hal sama pada kolang-kaling.
- Rendam kacang merah sekitar 3 jam (lebih lama lebih baik), lalu rebus sampai benar-benar empuk. Tiriskan.
- Rendam biji delima sampai mengembang, lalu rebus sebentar sampai menjadi bening. Sisihkan.
- Masak santan + garam dengan api kecil. Masukkan 1 lembar pandan. Aduk terus agar tidak pecah santan. Matikan api jika sudah mendidih. Dinginkan.
- Iris-iris gula merah agar mudah lumer. Masukkan dalam rebusan air + 1 lembar pandan, aduk sampai rata. Saring. Dinginkan.
- Potong dadu bahan-bahan ini: kolang-kaling, nangka, singkong, cincau.
- Tata semua bahan di mangkok/gelas saji.
- Siram dengan kuah santan.
- Berita es, baiknya es serut. Namun jika tidak punya serutan, bisa pakai es blok dari cetakan kulkas (aku pakai ini) atau es batu yang dipecah-pecah.
- Di atasnya, siram gula merah dan susu.
Di gambar lupa naroh kolang-kaling. Hari ini, esnya sudah bertahan di hari ketiga, gegara di rumah sepi nggak ada yang makan. Bahan-bahan tetap bertahan baik jika disimpan dalam wadah terpisah. Panaskan santan tiap ingin digunakan (tunggu dingin saat akan disajikan).
Colorful cendol, so much fun. What a colorfun! :)
(bahasa inggerisnya "cendol" apa, kakak?)
(bahasa inggerisnya "cendol" apa, kakak?)
Mlekom,
AZ
0 comments:
Post a Comment