Thursday, January 6, 2022

Posted by adrianizulivan Posted on 8:07:00 PM | No comments

Soal Tempe dan Lainnya...

Bayan adalah sebutan untuk jabatan Lurah di era tiga generasi lalu. Salah satu Bayan di masa itu, dikenal dengan usahanya membuat tempe. Tempe bahan kedelai, yang populer di sekitar Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul, YK.

Tempenya masih diproduksi hingga kini oleh anak, cucu dan mantu, dengan nama "Tempe Mbah Bayan". Salah satu cucu adalah Bu Tari, yang semalam kami kunjungi untuk menjenguk suaminya Pak @madebli yang sedang pemulihan paska kecelakaan.


Keluarga Mbah Bayan rutin adakan sedekah Kamis-Jumat. Aktivitas @dapurgendong merupakan salah satu penerima manfaat, yang kerap mendapat sedekah tempe.

Kamis 16 Des lalu, Pak Made berniat antar tempe ke rumah saya untuk donasi ke @dapurgendong. Namun dalam perjalanan dengan motor roda tiganya, Pak Made alami tabrak lari. Beberapa jari kaki patah, harus dioperasi.


Pak Made & Bu Tari adalah penggerak isu kemandirian kawan disabilitas. Saya & @joeyakarta pernah berproses bersama sejoli panutan ini, ketika adakan eksperimen sosial terkait aksesibilitas ruang publik di Yogyakarta. Kami kerap bertemu di agenda lain, bersama kawan jejaring pemerhati isu kota di sejumlah daerah.


Meski sejak satu dekade lalu sudah menyicipi Tempe Mbah Bayan, baru kali ini saya melihat langsung proses produksinya. Gak heran mengapa tempe ini begitu lezat, sebab selalu gunakan bahan berkualitas. Saya bukan penggemar tempe garis keras, tapi kalau yang ini ga pernah bisa nolak 😁

Kemarin beli beberapa bungkus, untuk diolah @dapurhaidanur menjadi lauk nasbung & menu santapan @pasukanbulubulu (iya, kucing kami konsumsi tempe!).

Kalian pengen cicip? DM ya, untuk kontaknya. Sebab ga bisa beli dadakan, seluruh hasil produksi harian dibuat sesuai jumlah pesanan.


mlekom,

az

Categories:

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata