Setelah menyusun berbagi rencana pertemuan dalam jadwalku ke Jakarta kemarin, inilah yang terlaksana :)
SELASA 20 MARET
Malam: Pukul 19.00 ikut obrolan dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Kafe Semesta. Mereka akan membuat video dokumenter tentang candi-candi yang terancam banjir lahar hujan gunungapi Merapi. Dianter ke Stasiun Tugu, karena telat, langsung nyusul dengan ojek (Rp 15rb) ke tempat ketemuan yang hanya sekitar 1 km :|
Pertemuan dengan mahasiswi UMY
Tiba kembali di Tugu pukul 21.00 kurang 15 menit, dengan berjalan kaki bersama Ndil (ini menyenangkan sekali!). Sempatkan mampir ke Indomart di pintu selatan stasiun, beli makanan dan minuman. Menyenangkan sekali perjalanan semalaman dengan kereta ini.
Kereta api yang nyaman
RABU, 21 MARET
Pagi: Tiba di Stasiun Gambir, pakai taksi ke Menteng, taruh barang, mandi, lalu ke Hotel Sahid Jaya, tempat acaranya Ndil. Makan siang di sana. Langsung ke agenda diskusi di BPPI.
Acara seremonial yang dihadiri lima menteri negara (pada bolos kerja?)
Sore: Nyampe di BPPI, sekitar Istiqlal. Buru-buru ngerjain bahan presentasi *yaaaa, belum dikerjakan memang. Baru bikin konsep saat acara kementerian siang harinya*. Ditraktir es Nyonya ... (lupa) sama Bu ... (lupa!). Enak! Diskusinya seru, meski mundur sejam dari jadwal undangannya.
Kelas kecil ICT for Heritage Conservations
Malam: Ditraktir Ndil di Ragusa eskrim. Sikasik! :-* Balik, sempatkan mampir Super Indo, beli buah dan kosmetik (lupa bawa bedak dan facial foam).
Spaghetti icecream
KAMIS, 22 MARET
Pagi: Ke RCUS, memenuhi undangan Pak Marco untuk brunch bakmi :)) Ngobrol sekitar dua jam. Dapat dua eksemplar buku terbitan RCUS *sikasik*. 12.00 antar Ndil ke bandara dengan taksi. Menteng - Cengkareng hanya 30 menit saja, saudar-saudara!
Oleh-oleh buku dari RCUS
Di bandara, kami makan siang. Untuk ukuran bandara, makanannya enak, alhamdulillah. *tapi mahal :|
Ludes! :))
Siang: Aku pulang dengan Damri. Cengkareng - Rawamangun 2,5 jam! Hiks, padahal Ndil sudah tiba di Jogja, bahkan tiba di rumah dengan nyamannya, setelah sempat mampir ke Stasiun Tugu di daerah Malioboro :|
Di tol Cengkareng ada lima ruas jalan, dengan lima dari kelimanya dipadati kendaraan. Macet, bus jalan merangkak! :((
Yaampun, yaampun...
Sore: Sampai di rumah dengan bajaj 10rb dari Rawamangun. Malam ini ada pengajian Maulid di rumah. Aku disuruh motret, tanpa sempat mandi...
Buk-ibuk pengajian sekitar rumah Pisangan
JUMAT, 23 MARET
Pagi jelang siang: Ke Tanah Abang. Tadinya mau pergi sendiri. Eh Ocik, Pika dan Indah mau ikutan. Jadilah diantar Bang Ical. Sempat mampir ke Kelapa Gading Mall, urusan kantor Ocik. Nyampe di TA pada kalap. Ini hasilnya:
Bongkar muatan di kamar
Gagal nyate Padang di TA. Pulang sore, mampir RMP Garuda. Lamaaaa banget aku gak makan di sini.
Teteup: Ikan bilih itu yang ter-oke!
Nyampe rumah ada Robi, sepupu. Ngajakin karaoke sekeluarga. Untung dia ketiduran, jadi gagal rencananya :) *senangriang*
SABTU, 24 MARET
Siang: Ke TA lagi. Bareng Ocik dan dua teman pengajian Ocik (baca: asisten pribadi, hehe), masih dianter Bang Ical. Ocik balik ke TA lagi untuk ambil pesanan baju seragam pengajian. Aku agenda belanja yang kemarin belum tuntas.
Mampir lagi ke Kelapa Gading Mall. Ocik urusan di loket Bank Mandiri. Aku nyari kado ultah Mama tanggal 21 kemarin. Perancang Raden Sirait lagi bikin bazaar. Aku beli dua: 1 untuk Mama, satu untuk Mama Mertua. Semoga mereka suka!
Sejam setelah tiba di TA, kami misah: Ocik dkk pulang, aku lanjutin gerilya seantero TA. Untung sempat makan di warung kapau di Senen. Menunya enak semua! Gagal lagi nyate Padang di TA, karena aku kekenyangan :|
Psttt, jangan bilang Mama kalo aku makan usus, yah!
Sore jelang Magrib: Ini lucu! Mobil Ocik baru masuk rumah pas aku buka pagar :) Mereka yang bermobil, tentu saja, kena macet. Aku hanya perlu setengah jam naik KRL TA - Jatinegara + 3 menit angkot dari Jatinegara - Pisangan + 2 menit jalan dari depan gang. Itupun sudah ditambah dengan JJS di antara gelaran pedagang di depan Stasiun Jatinegara + nunggu KA lewatin rel :))
Malam: Ngobrol selama sejam dengan Oom Ari, sambil ngetik kerjaan. Bobo jam 10 setelah terlena dengan cerita Oom Ari tentang Jakarta 50 tahun lalu. Aahhhhh! *kapan-kapan akan kutulis, semoga tak segera hilang dari ingatan*
Malam ini bikin dua janji yang tidak pasti:
Malam ini bikin dua janji yang tidak pasti:
- reuni dengan teman LEC yang aku malas datang karena terlanjur... malas! :|
- ngobrolin kerjaan dengan (ehm) mantan *yang minta aku urus marcomm perusahaannya*. Meski sudah minta izin dan diizinkan Ndil, aku batalkan, janjiannya, sebab sepertinya Ndil gak suka... *yaiyalah, kecuali Ndil ikutan*
MINGGU, 25 MARET
Pagi: Nyamuk bikin terjaga sejak setengah lima. Shalat. Mandi. Sarapan. Ke TA LAGI! Ya, baru malamnya menyadari bahwa belanjaanku seharga 300an ribu tertinggal di salah satu lapak di belakang Blok A, saat memilih syal :| Aku berniat mencari, siapa tahu mendapatkannya kembali...
Jam 08.00 aku sudah sampai TA. Menyusuri lapak-lapak di dekat stasiun. Sekali, lalu berputar lagi. Dua kali, cari lorong berbeda, lalu berputar lagi. Ketiga, mencoba lorong lainnya, lalu berputar lagi. Begitu terus hingga 6 x 2 putaran = 12 kali!
Abang-abang pedagang yang awalnya iseng menggoda "Kebanjiran ya, Kak?" (karena baju terusanku yang pendek) menjadi "Kak, nyari apa sih? Tanya donk, mampir, kali aja yang dicari ada di sini."
Aku sedih, itu barang yang udah lama banget pengen kubeliin buat Ndil... :| Gara-gara syal harga 15rb-an x 3, kehilangan 7x lipatnya :((
Coba merunut: aku dari mana ke mana kemarin, tetap gak ketemu. Cek nota belanja untuk lihat nomer kios? Mana bisa, kios tempat bungkusan itu tertinggal bukan kios tempat membelinya...
Rasanya sedih sekali! Sambil muter2, aku telp Ndil *meski sedikit takut keluarin HP di tengah lalu-lalang pasar*. Ndil suruh aku pulang saja, biar gak telat ke bandara. Aku manut, setelah sekali lagi berkeliling di antara sahut-sahutan "Mbaknya kayak setrika, mondar-mandir!" :|
Nunggu jadwal KRL 40 menit, beli kantongan belanja yang besar, sebab ranselku sudah penuh. Niatnya ransel dan belanjaan dimasukin ke sana, biar bisa masuk bagasi. Lalu nyate Padang dulu... *ini ngidamnya udah berbulan-bulan*
Siang: Jam 11 nyampe rumah. Sempat salah angkot dari depan stasiun Jatinegara, malah kelewatan sampe Rutan Cipinang. Terpaksa buru-buru turun, nyetop bajaj.
Bang Ical mo jemput Pika, udah dua malam ini dia nginep di rumah sepupu Bekasi. Bang Ical nawarin ikut, setelahnya ke bandara. Ah, tidak begitu juga kenyataannya:
Berangkat dari rumah jam 12.00. Nyampe Bekasi 12.40. 13.15 ke Bebek Kaleyo. 14.00 antar sepupu pulang (15 menit). Mampir ATM *ah, ada cerita mendebarkan di sini, saat diomelin Ndil di SMS* :|
15.40 sampe Kelapa Gading Mall, Pika janjian dengan teman-temannya di sana. Aku udah H2C, takut macet ke bandara. 16.30 masuk gerbang Cengkareng tanpa hambatan sepanjang jalan. Eh di belokan menuju terminalnya yang macet sampe hampir 30 menit!
Akhirnya jam 5 kurang 10 nginjak terminal. Langsung ke toilet, bersih2 (cuci muka) *tadinya mo mandi di Bekasi, enggak sempat*. Cek in jam 16.40 *hehehe*. Masuk ruang tunggu, malah delay 40 menit! Ini belum seberapa, jika mengingat dua cewe yang selama menunggu itu, tega-teganya merenggut hak orang lain untuk menggunakan colokan HP! Huh!
Malam: Sampe Jogja, Papa udah dadah-dadah dari anjungan Adisucipto. Papa dan Mama sudah di bandara sejak 1,5 jam sebelumnya, nganterin kakak yang liburan ke Jogja *dan gak sempat ketemu aku karena dia datang Kamis malam dan pesawatnya boarding ketika aku take-off :|
Dari bandara mampir rumah seorang teman Papa-Mama di sekitar bandara, mengantar titipan. Setengah jam di sana (pakai disuguhin minum dan cemilan sih!), pulang. Di rumah masih ada tamu dari Medan--yang sudah dua minggu ini di rumah, jalan-jalan keliling Jawa sekalian menghadiri wisuda anaknya.-- Ngobrol sampai larut malam. Sempat lupa kabarin Ndil kalau aku sudah nyampe Jogja dengan selamat. *maap, Ay!*
Kasih kado ultah Mama, yang ternyata... gak disukain Mama modelnya :|
Semoga besok mendapat respon berbeda dari Mama mertua...
SENIN, 26 MARET
Ngetik ini sejak Maghrib tadi. Disambi ngobrol dengan Ndil dan beberapa teman via chatting.
Kangen Ndil!