Cindil sakit, uuum… dia tidak suka disebut dengan kata itu. OK, mari menyebutnya “kurang sehat”!
Ya, Cindil saat ini sedang kurang sehat (lho, malah aneh!). Hasil pemeriksaan lab terakhir menunjukkan kadar kolesterolnya yang tinggi, juga kadar asam urat yang sangat tinggi. Kedua kadar tersebut sudahmelewati batas aman.
Nah, apa yang bisa dimakan oleh orang-orang dengan dua penyakit ini?
Kolesterol tidak boleh makan:
Jika makanan beli, kita siasati dengan bebakaran dan pepes. Dia boleh makan ayam bakar, asal tidak makan kulit ayam yang mengandung banyak lemak.
Sayur? Harus yang sop-sopan, tanpa daging.
Nah, siapa yang bisa menjamin bahwa itu semua bebas minyak, misalnya?
Ya, tidak ada. Dan tak bisa dijamin. Hampir seluruh masakan menggunakan minyak goreng. Bahkan bakar, bacem dan tumis.
Nah, saat googling, kutemukan sejumlah artikel yang sangat melegakan. Yang intinya bahwa orang-orang berkolesterol tinggi boleh makan minyak. Ya, pasti kalian menyebut minyak goreng dari jagung dan kedelai. Tunggu dulu, bacalah artikel ini dan ini.
Intinya, bahkan minyak sawit yang jamak digunakan dalam keseharian masyarakat kita tidak mengandung kolesterol. Namun, minyak goreng akan mengikat kolesterol jika digunakan berulang kali.
Nah, solusi terbaik adalah dengan masak sendiri, karena dengan begitu, kita bisa memilih minyak goreng dengan kadar kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan menggunakannya hanya untuk satu kali penggorengan.
Susah, yes?
Iyes, memang. Tapi itu jauh lebih baik, dibanding harus mengalami ini, lagi:
Ya, Cindil saat ini sedang kurang sehat (lho, malah aneh!). Hasil pemeriksaan lab terakhir menunjukkan kadar kolesterolnya yang tinggi, juga kadar asam urat yang sangat tinggi. Kedua kadar tersebut sudahmelewati batas aman.
Nah, apa yang bisa dimakan oleh orang-orang dengan dua penyakit ini?
Kolesterol tidak boleh makan:
- gorengan
- lemak
- daging
- cumi, kepiting
- santan
- kacang2an
- brokoli
- daun singkong
Jika makanan beli, kita siasati dengan bebakaran dan pepes. Dia boleh makan ayam bakar, asal tidak makan kulit ayam yang mengandung banyak lemak.
Sayur? Harus yang sop-sopan, tanpa daging.
Nah, siapa yang bisa menjamin bahwa itu semua bebas minyak, misalnya?
Ya, tidak ada. Dan tak bisa dijamin. Hampir seluruh masakan menggunakan minyak goreng. Bahkan bakar, bacem dan tumis.
Nah, saat googling, kutemukan sejumlah artikel yang sangat melegakan. Yang intinya bahwa orang-orang berkolesterol tinggi boleh makan minyak. Ya, pasti kalian menyebut minyak goreng dari jagung dan kedelai. Tunggu dulu, bacalah artikel ini dan ini.
Intinya, bahkan minyak sawit yang jamak digunakan dalam keseharian masyarakat kita tidak mengandung kolesterol. Namun, minyak goreng akan mengikat kolesterol jika digunakan berulang kali.
Nah, solusi terbaik adalah dengan masak sendiri, karena dengan begitu, kita bisa memilih minyak goreng dengan kadar kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan menggunakannya hanya untuk satu kali penggorengan.
Susah, yes?
Iyes, memang. Tapi itu jauh lebih baik, dibanding harus mengalami ini, lagi:
Cindil waktu terbaring lemas di RS Panti Rapih...
Kudu sabar ya, Ndil…
Mlekom,
AZ
0 comments:
Post a Comment