Thursday, February 21, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 9:02:00 PM | 1 comment

Lidah Ibu

Sumber dari sini.
"Sunset di Madailing Natal" kata Pak Said di akun Twitter-nya @saididu. Itu kampung Mamaku.

Jadi teringat kicauan sebuah akun Twitter di linimasaku tadi pagi: "Selamat hari bahasa ibu sedunia!" Aku baru tahu ada hari peringatan khusus bahasa ibu. Coba cek di sini.

Ibuku, Mama, lahir di Mandailing Natal (sering disebut hanya dengan "Natal"). Aku baru tahu ini setelah SD, mungkin. Selama ini, yang kutahu Mama adalah orang Medan. 

Mama sekolah di Padang (Sumatra Barat) dan Sibolga (Tapanuli Selatan, Sumatra Utara). Lalu kuliah, bekerja, hingga menikah menetap di Medan, meski kemudian kami sekeluarga hidup nomaden (maklum, PNS!).

Nah, aku belum pernah sekalipun ke kampung Mama. Kakak dan adikku pernah, masing-masing sekali saat mereka masih berusia TK. Aku lihat kehidupan murni pedesaan di sana, dari foto-foto perjalanan mereka. Sawah, kerbau, mandi dari air yang ngucur di bilah bambu... Menyenangkan sekali! 

Apalagi, sekitar 3 tahun lalu aku tahu bahwa keluarga Mama punya beberapa pulau kecil di sekitar Kepulauan Nias. Sayangnya, aku tahu info ini justru di saat salah satu pulau itu akan dijual. Sedih...

Ke kampung Papa pun baru sekali, ketika aku sudah kuliah, ketika kami sudah tinggal di Jawa. Itu tahun 2006. Kampungnya terletak di Sungai Rangeh, Bayur, Maninjau, Sumbar (untuk tahu detil diantara "Sungai Rangeh" dan "Sumbar", aku ngintip Google!). Namun Papa tak pernah tinggal di sana, sebab Nambo (Bapaknya Papa), sudah tinggal di Medan sejak Papa belum lahir.

Kembali ke hari ini. Jadi, kira-kira bahasa apa yang bisa disebut sebagai "bahasa ibu" buatku? Kami di rumah berbahasa Indonesia, dengan logat campuran dari berbagai kota yang pernah kami tinggali; terutama Medan (medok yang tak pernah pudar dari lidah Papa-Mamaku) dan Jogja, tentunya.

Kami bisa berbahasa Minang (bahasa ibu untuk Papaku) entah dari mana, sebab kami tak pernah tinggal di Sumbar. Kami juga mengerti bahasa Batak, sebab pernah tinggal di Tano Batak. Namun, meski Natal masuk Tapanuli (yang identik dengan Batak), Batak Toba bukan bahasa kampung Mamaku (Mama bahkan tak mengerti bahasa Toba!). Juga bukan bahasa Minang, meski Natal sangat dekat dengan Sumbar.

Sejujurnya, aku tak tahu bahasa yang kerap digunakan Mama ketika berbicara dengan Almarhum Paman, abangnya Mama yang tinggal di Solo (ya, Solo, Jawa Tengah!). Itu bahasa asli Natal, ada sedikit kemiripan dengan Minang, hanya sedikit mirip. Agak sama dengan bahasa Jambi, yang cukup bisa kupahami akibat kemiripan dengan Minang.

Sekarang, kalau Mama ngomong bahasa itu saat bertelepon dengan saudara di Natal, sebagian besar bisa kumengerti. Lagi-lagi, entah bagaimana aku bisa mengerti, hanya lewat obrolan yang kudengar sekilas.

Masih pertanyaan sama: Mana bahasa ibuku? Lidah ibuku berbahasa Indonesia logat Medan. Aku bahasa Indonesia logat sok di-Medan-Medan-kan dengan medhok Jogja banget.

Well, happy international mother's tongue day!

Mlekom,
AZ





Posted by adrianizulivan Posted on 8:52:00 PM | No comments

Di Bawah Lentera Merah, Soe Hok Gie

Di Bawah Lentera Merah: Riwayat Sarekat Islam Semarang Sampai Tahun 1920Di Bawah Lentera Merah: Riwayat Sarekat Islam Semarang Sampai Tahun 1920 by Soe Hok Gie
My rating: 4 of 5 stars

Ini buku profil organisasi apa novel perjuangan? Saya menikmati bahasa tulis yang digunakan dalam buku ini. Bahasa tersebut membuat buku se-serius ini jadi mudah dicerna oleh orang awam yang seringkali malas membaca sejarah, seperti saya.

Apakah ini bahasa asli yang digunakan Gie di dalam skripsinya? Atau mengalami penyuntingan demi kepentingan penerbitan? Saya jadi tertarik mengetahui dua edisi terdahulunya.

Oh ya, saya baca PDF-nya, dapat saat Googling.

View all my reviews
Posted by adrianizulivan Posted on 1:13:00 PM | No comments

Karawitan Durian

Foto: Sukiman Mochtar

Jumat (22/02) besok, Radio Komunitas Lintas Merapi FM akan mengadakan pertunjukan wayang kulit. Acaranya di studio Lintas Merapi FM, Desa Deles, Klaten, yang terletak 4 kilometer (jarak udara) dari puncak Gunungapi Merapi.

Lihat informasi lengkapnya di sini.

Bersama sejumlah teman, aku akan menonton pertunjukan ini. Kebutuhanku untuk mendokumentasikan pertunjukan tersebut dan niat terselubung berburu durian Merapi.

Hohoho, teteup ya!

Kami akan berangkat Jumat pukul 17.00 dari Jogja, kembali ke Jogja keesokan harinya. Nah, dalam perjalanan pulang ini, mari sempatkan berburu. 

Memangnya banyak durian di sana?

Desa Deles tak punya kebun durian, namun desa-desa sekitarnya tiap tahun melimpah ruah. Bayangkan bisa mencicipi durian segar-dari-pohon seharga Rp 10.000 per buah. Mana ada di Jogja! :)

Ini cerita perburuanku tahun lalu. Ini cerita perburuan orang lain :)

Kita akan menginap di studio Lintas Merapi. Sudah minta izin kepada Mas Sukiman, empunya rumah.

Kalo mau ikutan, mention aja di @adrianizulivan.

Mlekom,
AZ




Wednesday, February 20, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 8:19:00 PM | No comments

Dear You!

Pic from here.

This post forced me to create a new label: KAMU! :)

How are you today? Me, I am doing good, although there was a dizzy of confusing chat. But the rest of this day is very exciting.

Dear you, when will you finish your work today? I wanna tell you about my day today...

I was really waiting for this day, the day they were interviewed me. It was one fun hour, not as tense as I thought. I think, they were interested on me. Hopefully!

What I think before sounds more interesting, after my fun conversation with them. Them! Yes, they are three ladies. The oldest one sounds cheerful-funny. Looks like I'm going to love my new world. Yeah of course, if I get this chance!

You know, this afternoon I got a good news about Ledhok Community. A friend brought a prospective buyers to buy their plant product: mint leaves. Guess what? The buyer is asking the mint leaves in a few hundred pounds! Alhamdulillah, finally Ledhok Community will have market for their farm products. Thanks Mas @escoret.

Recently, a friend called me about a column in which he runs the fashion media. We've talked about this a few months ago. Apparently, he made ​​a special section for me: "Something like Samuel Mulia in "Parody"," he said. Haha, yes definitely different! Well, yesterday I agreed to make one article per month, I asked for my own issues: all about "nusantara clothing". He is agreed. I think, this issues will be match to Indonesian Heritage Inventory (IHI) as well: One row, two-three websites done! :)

Well you, I've just re-read documents about an event in campus. I am involved there, of course in the field of marcomm. It is a bit surprising, since it is 'offending' (negatively) an issue that I've been striving for. Desperately need input on this!

Hey you, I'm going to show you my new sewing machine that couldn't work well. Do you have any suggestion to help? Huff... desperately, I went to a tailor nearby here, asked "how-to-use-it". She keeps trying, until I said "Let's bring it to repairman" after 3,5 hours (she didn't want to stop)! She was agreed. But, since there are still guarantee time, I would try to contact the distributor agent first.

There you, I also want tell you about a photograph of a friend. He had been changing picture on his Facebook profile. It is a pic of himself together with his wife, in the middle of rice fields. Beautiful, really. This couple is always amazing. Here we go, I've got the copy for you :)


Pic of Singgih Kartono.

Another thing, yesterday I made a delicious (but sodden) cake. Hahahaha, onetime you have to taste it!

Well, it's my day fun.

Dear you, again, when will you finish your work today? I wanna tell you about my day today...

Dear you, are you listen? :))


Mlekom,
AZ

Sunday, February 17, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 8:54:00 PM | No comments

A Giant Pack of Lies, Mardiyah Chamim

A Giant Pack of Lies: Menyorot Kedigdayaan Industri Rokok di IndonesiaA Giant Pack of Lies: Menyorot Kedigdayaan Industri Rokok di Indonesia by Mardiyah Chamim
My rating: 5 of 5 stars

Tak perlu pintar untuk mengetahui muslihat para cukong rokok dan kroninya, buku ini paparkan semuanya.

Saya yang selama ini menjadi bagian dari warga masyarakat pengasap, merasa betapa bodoh saya dan jutaan warga lain yang membiarkan diri kami terpapar asap rokok.

Sebagai warga dari sebuah negara yang melegalkan asap rokok di manapun di tiap sudut ruang publik dan privat, saya merasa makin bodoh ketika tak dapat memilih pemerintah yang dapat memperjuangkan hak saya dan jutaan warga lain yang senasib dengan saya.

Bacalah, bacalah, bacalah!

View all my reviews

Friday, February 15, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 9:00:00 PM | No comments

Audio Mempermuda Usia

Gambar dari sini.

PREMIS*
  • Tadi, via email: Dear Ms Adriani Zulivan
  • Kemarin, via telepon: Selamat sore, dengan Ibu Adriani Zulivan?
  • 3 hari lalu, via email: Dear Mrs Adriani Zulivan
KESIMPULAN
Audio memperMUDA usia...

:))

Mlekom,
AZ

*oleh satu orang yang sama
Posted by adrianizulivan Posted on 9:50:00 AM | No comments

Favorite Work!

Pic from here.
What do you love in working? 

For me, it is the "please find the attached" sentence & click SEND. And also the "sent" notification. 

"And ... and when the invoice is paid," said a Twitter's friend.

 That's all my favorite part of all work. What's yours?

Mlekom,
AZ

Saturday, February 2, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 9:44:00 AM | No comments

Tebak Gambar



Obrolan via email. Mbaknya dan Masnya.

Mbaknya:
Ini kubikin waktu aku bedrest bbrp hari lalu.
Elik tenin gambare. Tebak opo! :)

Masnya:
denah rumah KITA

Mbaknya:
Iyaaaaaa :))
Kok tauk?

Masnya:
ya tau donk apa keinginan istriku :)

Mbaknya:
Ya drmn taunya

Masnya:
rumah dapur kamar jalan setapak pake batu halam tengah

Masnya:
itu sumur atau panggangan daging?
yg di depan itu akuarium raksasa? *serius nanya


Mbaknya:
Oooo. Hahaha yaaya.

Mbaknya:
Iih itu bukan sumur. Bukan panggangan. Itu tu pondok bambu bentuk bulet utk kamar2 tamu...
Gambarnya jelek pasti kmu enyek :|


Mlekom,
AZ
  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata