Saturday, March 22, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 11:21:00 PM | No comments

Bukan Teman Sepermainan

Sebuah pelaminan terangkai pesta kebun. Deretan tamu mengular, jawaban atas "silahkan memberi doa dan ucapan langsung kepada mempelai" yang ditawarkan mbak-mbak MC. Jarak dua meter, kami beradu pandang. Aku dan manten perempuan.

Tiba giliranku. Salam terucap, lalu saling menyentuhkan keempat tangan kami. Hanya tangan. Lalu manten laki. Kami berpelukan, cipika cipiki. Kupegang erat bahu kanannya dengan tangan kiri. Kedua tanggannya menggenggam tangan kananku. Kuberi ucapan bahagia setulus hati. Perempuan di sebelahnya terus menyaksikan, dalam tatapan "Who the hells are you, bitch? Hey my newlywed husband, what do you think you are doing right here now?"

Antrian tak dapat menunggu, "Nanti aku hubungi," kata manten laki, saat kusesalkan betapa singkat masa tinggal mereka di kota ini.

Aku punya teman, teman sepermainan. 
Di mana ada dia, selalu ada aku...
[TTM ~ Ratu]

Itu dulu. Waktu temanku masih di Yogya. Temenku ini adalah si manten laki. Kami sekelas di kursus bahasa Lembaga Indonesia Prancis, jaman aku kuliah. Dia kupanggil Simbah, karena menjadi pendengar yang sabar dan penasehat yang baik. Terutama untuk urusan pacar-pacaranku. Usinya memang belasan tahun di atasku. Tiap pacarnya kupanggil "Mbah Putri" :)

Hari ini Simbah nikah. Istrinya bukan teman sepermainan kami. Sedikit mengagetkan, setelah empat tahun usahaku menjodohkannya dengan banyak orang nirhasil. Kami terakhir ketemu 2011 lalu, eh tiba-tiba ngirim undangan.

Sekitar dua bulan lalu Simbah nanyain restoran India di Yogya. Ternyata untuk katering di pestanya. Kutanyakan siapa perempuan beruntung yang mendapatkan hatinya? Dia bilang orang baru, bukan dari lingkaran pertemanan kami. Bapaknya Simbah Putri ini asli India, jadi tema nikahannya India. Sip!

Berapa kali temanmu putus--minimal berdebat--dengan cewenya, akibat cemburu denganmu? Aku... sering. Kejadian ini, malam ini, mungkin salah satunya. Lalu aku mengutuk kesendirianku di pesta itu, sebab Simas mendadak harus ke luar kota. 

Well... mariage heureux, ma chère Simbah et Mbah Putri. Kapan kita ke mana? Aku pengen ngenalin Simas dengan Mbah Putri... (sepenting itukah?  Atau tentang kecemburuan itu cuma perasaanku saja? Hahaha!).

Gambar (kuambil di sini) adalah dhokra berbentuk burung hantuBurung hantu menjadi tunggangan Laksmi, dewi kekayaan dalam mitologi Hindu-India. Gak nyambung dengan cerita, biarin aja :)

Mlekom,
AZ


Tuesday, March 18, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 6:42:00 PM | No comments

Sistem Infomasi Desa untuk Promosi Produk Merapi



Seri Workshop 
Pemanfaatan Sistem Informasi Desa (SID)
untuk Promosi Potensi Desa di Kawasan Merapi



Latar Belakang
Sejak tahun 2011, Program Merapi Recovery Response (MRR) di bawah payung Disaster Risk Reduction based Rehabilitation and Reconstruction (DR4) UNDP, bersama COMBINE Resource Institution (CRI) menginisasi pembangunan Sistem Informasi Desa (SID) di 9 desa di lingkar Gunungapi Merapi. SID dirancang untuk menyediakan informasi tentang desa, termasuk yang relevan dengan konteks potensi ancaman bencana di wilayah setempat. Sebagai sebuah sistem informasi, SID bersifat aksesibel bagi publik dan terhubung dengan beragam teknologi dan media. Data dan informasi yang terkelola di dalam SID di tingkat desa akan menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya kepedulian dan kesiapsiagaan komunitas desa untuk mengurangi risiko bencana.

Pada saat ini, SID yang terbangun di desa, memiliki beragam fungsi teknis, antara lain:

  1. Data kependudukan yang terintegrasi dengan fungsi pelayanan publik
  2. Data potensi ancaman bencana desa
  3. Data aset/sumber daya desa
  4. Data produk unggulan desa
  5. Peta desa interaktif
  6. Sistem peringatan dini berbasis SMS (SIKAD: Sistem Informasi Kebencanaan Desa); dibangun bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta

Fungsi pelayanan publik adalah salah satu manfaat dasar dari SID bagi desa, selain untuk mendukung perencanaan pembangunan desa dan pemetaan potensi/sumber daya desa. Dengan berjalannya fungsi dasar pelayanan publik, diharapkan SID bisa lebih terkomunikasikan keberadaan dan manfaat layanannya bagi masyarakat desa. Dampaknya, data yang akurat akan bisa terbarui secara rutin, setiap saat, yang akan penting dan menentukan bagi desa, terutama dalam konteks pengurangan risiko bencana.

Selain fugsi tersebut, SID juga memiliki fungsi untuk memetakan potensi sumber daya desa, antara lain produk-produk unggulan desa. Dengan ragam media yang dihimpun dalam payung SID, terutama media online, diharapkan SID bisa mendorong tumbuhnya praktik usaha ekonomi rakyat di desa-desa penerap SID. CRI bersama MRR UNDP menrancang sebuah seri workshop untuk melatih desa-desa penerap SID memanfaatkan media yang tersedia untuk melakukan promosi potensi desa.

Tujuan

  • Memperkuat pengetahuan dan kemampuan peserta dari komunitas desa dalam menggunakan SID untuk mempromosikan produk unggulan desa
  • Memperkuat kemampuan pengelolaan website desa oleh pemerintah dan komunitas desa untuk mempromosikan produk unggulan desa ke dunia luar

Waktu dan Tempat

  • Selasa – Rabu, 25 – 26 Maret 2014: Hotel Quin Colombo, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta untuk Cluster Sleman
  • Kamis – Jumat, 27 – 28 Maret 2014: Hotel Artoz, Magelang, Jawa Tengah untuk Cluster Magelang

Peserta
Setiap workshop di tingkat desa akan diikuti oleh 20 orang peserta, perwakilan pemerintah desa dan tim promosi desa (yang dibangun oleh IOM).

  • Sleman: Kepuharjo, Glagaharjo, Wukirsari, Tamanmartani, Umbulharjo, Argomulyo
  • Magelang: Jumoyo, Sirahan, Tamanagung, Ngargomulyo

Fasilitator

  • MRR UNDP: Mart Widarto, Didik Humam Zarodi
  • COMBINE Resource Institution: Elanto Wijoyono
  • Praktisi Media Online: Adriani Zulivan, Sinta Carolina

Agenda

Hari I
08.30 – 09.00 : Pendaftaran ulang peserta (MRR UNDP)
09.00 – 09.15 : Pembukaan (BPBD Sleman/Magelang dan Koordinator Program MRR UNDP)
09.15 – 12.00 : Presentasi dan Diskusi:

  • Pemanfaatan SID untuk Promosi Produk Unggulan Desa (MRR UNDP)
  • Pemanfaatan Media berbasis Internet untuk Pemasaran Produk Unggulan Desa (Adriani Zulivan)

12.00 – 13.00 : istirahat
13.00 – 14.00 : Pemetaan potensi produk unggulan desa (fas: tim)
14.00 – 15.30 : Penulisan materi produk unggulan desa untuk konten publikasi/promosi (fas: Sinta Carolina)
15.30 – 16.00 : istirahat
16.00 – 17.30 : Latihan 1: membuat akun e-mail kelompok, membuat blog, membuat akun media jejaring sosial (Facebook dan Twitter), dan bergabung ke situs komunitas/toko online (Kaskus, TokoBagus) (fas: tim)
17.30 – 19.00 : istirahat
19.00 – 21.00 : Unggah materi ke media jejaring sosial (fas: tim)

Hari II
08.30 – 10.00 : Latihan 2: unggah materi promosi desa ke website desa (SID) (fas: tim)
10.00 – 11.30 : Presentasi dan Diskusi:

  • Menghubungkan SID dengan Media Online lainnya
  • Strategi Sistem Penjualan dan Pengiriman Produk Desa

11.30 – 12.00 : Rencana Tindak Lanjut dan Penutup


Info lanjut di program Lumbung Komunitas.

Sunday, March 16, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 10:44:00 PM | No comments

Panen Cabe Merapi


Ini kedua kalinya panen cabe di Deles, dusun yang terletak di jarak 4 kilometer dari puncak gunungapi Merapi. Bersama Dik Umi, putrinya Mas Sukiman, difoto Irma.

Mlekom,
AZ
20140722

Saturday, March 15, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 7:23:00 PM | No comments

Luar Kepala


Beberapa pekan lalu, seorang pegiat komunitas Earth Hour Yogya mengirim pesan pendek. Minta nomorku dijadikan contact person untuk komunitas @wargaberdaya. Mereka sedang membuat daftar komunitas warga di Yogyakarta.

Sore ini, dia SMS lagi. Nanya CP komunitas Peta Hijau. Ah... ini sih jawabannya ada di luar kepala. Gak butuh buka phonebook lalu co-pas ke teks SMS :)

Mlekom,
AZ

Saturday, March 8, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 8:03:00 PM | No comments

Cara Hapus Aplikasi "Delta Search" di Mesin Pencari


Delta Search. Itu ganggu gak? Entahlah (malas gugling), yang pasti aku kurang nyaman dengan tampilan browser yang tidak seperti biasa. Jadi, hapus saja. Gugling, langsung nemu di artikel halaman pertama. Ternyata, perlu cara berbeda untuk aplikasi mesin pencari (browser) berbeda. Ini yang berhasil kucoba:

Chrome:

  • Klik Costumize and control Google Chrome yang berada di sudut kanan atas browser.
  • Pilih menu Settings, lalu Extentions.
  • Hapus Delta Search dengan klik gambar tong sampah (Remove from Chrome)
SR Ware Iron:
Meski mirip banget dengan Chrome, pada browser ini tak terdapat menu Extentions. Maka, ada cara lain yang kutemukan di sini.

  • Unduh aplikasi AdwCleaner di sini. Jika menggunakan antivirus, AdwCleaner mungkin dideteksi sebagai virus berbahaya, seperti Baidu Antivirus yang kugunakan. Namun abaikan saja dengan klik Allow (jangan khawatir, ini tidak menginveksi perangkat kalian!).
  • Setelah berhasil mengunduh, klik Scan. Aplikasi akan mencari file yang terinfeksi oleh Delta Search ini. Centang file yang tidak ingin dihapus (kusarankan, centang saja semua).
  • Klik Clean. Aplikasi akan me-restart perangkat kamu.
  • Selesai :)
Aku kok jadi sering kena aplikasi menyebalkan seperti ini ya? Baiklah, mesti hati-hati lagi meng-klik aplikasi yang sering muncul (popping up) di beberapa web.


Mlekom,
AZ

Wednesday, March 5, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 9:45:00 PM | No comments

Kaos Donasi untuk Sekolah Gajahwong



Gak pernah bosan cerita tentang aktivitas Sekolah Gajahwong. Ini merupakan sekolah yang diinisiasi oleh Komunitas Ledhok Timoho, sebuah kampung warga yang menghuni bantaran Kali Gajah Wong. Tentang Komunitas Ledhok Timoho pernah kucatat di sini.

Saat ini, mereka membuat kaos untuk dijual kepada publik. Hasil penjualannya menjadi donasi penyelenggaraan sekolah. Dengan mengeluarkan Rp 90.000,- per kaos, Anda akan membantu pendidikan anak-anak kampung ini. 


Kode: SGW T-SHIRT M 01
Kode: SGW T-SHIRT 02



Kode: SGW T-SHIRT 03

Keterangan:
  • Gambar atas. Kode: SGW T-SHIRT 04
  • Ukuran yang tersedia S,M,L,XL. Ukuran lain bisa dipesan.
  • Info pemesanan: SMS 085643418333 atau via akun FB ini. Bisa juga dengan datang langsung ke kios fundrising Sekolah Gajahwong yang terletak di kawasan Timoho, Yogyakarta.
Yuk donasi!

Mlekom,
AZ


Posted by adrianizulivan Posted on 8:08:00 PM | No comments

Asem-asem Daging


Ini adalah salah satu hasil pikir "duh enak banget, coba bikin ah!" setelah mencicipi menu Asem-asem Daging di dapur Es Teler Sukonandi. Lalu, seperti biasa, tanya Padhe Google. 

Di warung Sukonandi, menu ini hanya berbahan daging sandung lamur, buncis, tomat hijau, dan cabe hijau besar. Aku tambahkan tahu, brokoli, terong hijau dan jagung manis. Juga tomat merah dan cabe merah sebagai penyegar warna. Dagingnya kupilih tetelan (seperti yang digunakan untuk rawon), bukan sandung lamur (yang hanya berupa lemak bening). Dan tentu saja, rasanya lebih pedas dengan tambahan cabe rawit.

Bahan:
  • 250 gr tetelan, potong seibu jari
  • 100 gr buncis
  • 1 batang brokoli, potong kecil
  • 200 gr tahu, potong dadu
  • 1 bongkol jagung, pipil
  • 1 terong hijau kecil, potong kecil-tebal
  • 4 tomat hijau, belah empat.
  • 1 tomat merah, belah empat
  • 6 belimbing wuluh, potong bulat
  • 4 cabe hijau besar, potong
  • 1 cabe merah besar
Bumbu halus:
  • 5 bawang merah
  • 3 bawang putih
  • 2 cabe rawit
Bumbu utuh:
  • 2 biji asam jawa (optional)
  • 2 batang sere, geprek
  • 2 cm lengkuas, iris lebar-tipis
  • 4 lembar daun salam
  • 1/4 sdt merica bubuk (optional)
  • 3 sdm kecap manis
  • 2 sdm gula pasir
Cara:
  • Cuci daging. Tekan-tekan lembut (jangan sampai pecah), aliri dengan air. Rendam sebentar, sampai air berwarna merah. Ulangi terus sampai bening. Ini untuk hilangkan darah.
  • Masukkan 750 ml air ke panci. Tambah garam. Aku gunakan panci tekanan tinggi (presto) agar daging lekas lunak. Didihkan air. Masukkan daging dan beberapa lembar lengkuas yang sudah diiris + 2 lembar daun salam + 1 batang sere. Matikan api setelah 15 menit. Ini menjadi kaldu.
  • Dalam penggorengan, panaskan minyak. Tumis bumbu halus + sisa sere, lengkuas dan salam; hingga matang.
  • Pindahkan tumisan ke dalam kaldu. Aduk rata. 
  • Nyalakan api kecil. Masukkan seluruh bahan (dahulukan brokoli dan buncis yang lebih lama matang) + kecap, merica dan gula. 
Meski tak sama persis dengan yang kucicipi di warung Sukonandi, rasanya enak (pake banget). Asem, pedes. Segar! "Ini sayur asem versi daging," kata Mamaku.

Mlekom,
AZ

Tuesday, March 4, 2014

Posted by adrianizulivan Posted on 8:16:00 PM | No comments

Telak!



Mahasiswi sebuah kampus di New Zealand ambil studi tentang komunitas @jalinmerapi (JM). Dia orang Indonesia. Sama Bataknya sama awak. Kemarin, dia diundang ke lokakarya. Ada parapihak yang selama ini aktif menghidupi JM, agar bisa ngobrol awal untuk penelitiannya ini.

Di waktu coffe break, obrolan telak dua perempuan. A dan B.

Telak 1:
B: Wajahmu kok kaya sering lihat ya, Mbak...
A: Sering nonton infotemen ya? *dalam hati*
B: Iya lho, familiar banget...
A: Iya, muka Batak kan mirip-mirip... *masih dalam hati*
B: Sospol ya?
A: Heh, S1-nya di UGM? Jurusan apa?
B: Komunikasi
A: Angkatan? 
B: 2001
A: Heh, berarti kita sekelas dan ospek bareng!
Stop pakai "mbak-mbak" dan obrol ngalor-ngidul tentang kawan-kawan seangkatan.

Telak 2:
A: Di NZ ambil apa? 
B: Kampusnya? Canterbury.
A: Eh aku pernah penelitian bareng GNS, salah satu penelitinya Noel Trustum.
B: Wah, aku gak kenal orang-orang tua di sana...
A: Kalau studi masternya?
B: Masternya dulu di UI, Komunikasi juga. Sekarang ambil bencana...
A: Ini lagi DOKTOR???!
Berakhir dengan si B nyemangatin si A untuk sekolah lagi. "NZ itu banyak beasiswa tentang bencana, kan kamu concern ke isu ini..."

Telak 3:
A: Gak sekalian ikutan ke Merapi? (seorang peneliti Jerman ikut rombongan teman-teman Merapi pulang)
B: Jangan sekarang, kasihan anakku.
A: Udah punya anak??? *ini kemudian terasa agak lebay. Usia-usia segini, punya anak ya biasa aja kali yes*

Telak 4:
A: Erupsi Kelud kemaren udah di Yogya? Lebih serem dari Merapi...
B: Enggak. Karena bandara tutup, makanya baru bisa sekarang. Tapi aku di sini waktu erupsi 2006.
A: Oh masih di sini ya...
B: Waktu itu udah di Jakarta, setahun setelah lulus. Erupsi 2006 itu kebetulan lagi liburan di Yogya...
A: Jadi dia lulus EMPAT TAHUN! *dalam hati lagi*

Perempuan A adalah aku. Perempuan B adalah Dwie Irmawati Gultom. Gambar itu kami lagi cekakakan di kantor @BPPTK, bersama si mas-mas peneliti Jerman.

Telak!

Mlekom,
AZ

Posted by adrianizulivan Posted on 6:37:00 PM | No comments

Goyang Tije


Sebagai pengguna Trans Jogja (Tije) yang cukup setia, aku sering mengeluh. Terutama tentang supir yang ugal-ugalan (pernah kutulis di sini) dan kondisi kendaraan yang tidak layak. Yang terakhir ini cukup menyiksa, terutama di saat-saat seperti ini:

  1. merem, baik mendadak ataupun tidak. Kondisi bus yang tidak baik (Mamuku menyebut kendaraan jenis in idengan "kaleng-kaleng")
  2. berlubang atau bergerunjal, dll sejenisnya. Terutama di jalan konblok seperti di bandara. Yang namanya bokong dan daerah yang sejalur dengan tulang ekor bisa mendadak kaget dan tersiksa. Belum lagi joknya gak empuk :(
  3. dll. Sila menambahkan.
Pagi tadi aku menempuh jarak sekitar setengah jam dari rumah ke arah Prambanan. Sebab ini jalur menuju bandara, bus nyaris selalu penuh. Setelah halte tempat aku naik --dan mendapat bangku, cukup banyak penumpang baru yang berdiri.

Yang kebagian duduk, hebatnya, bisa tertidur pulas. Sampai mangap. Sampai gelendotan. Sampai pulas. Pasangan di kiri gambar turun di bandara, kelihatannya sedang nuris di Yogya. Bapak sebelahnya kupikir warga lokal.

Selamat tidur, aku ingin menanyakan resep pulas ketika dibuai goyang Tije. Hehehe... :p

Mlekom,
AZ


20140428
  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata