Monday, December 20, 2010

Posted by adriani zulivan Posted on 7:18:00 PM | No comments

Klarifikasi Pemerintah Desa Balerante terkait Pemberitaan Metro TV


Berikut adalah berita yang dilansir oleh Metro TV News:


Satu Per Satu Bocah Pengungsi Bertumbangan
Sabtu, 18 Desember 2010 10:40 WIB

Metrotvnews.com, Klaten: Kondisi bocah pengungsi asal Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, memprihatinkan. Kondisi kesehatan mereka drop setelah sebulan lebih berada di barak pengungsian Markas TNI Dodiklatpur Klaten.

Hampir dua hingga tiga hari sekali ada saja ada bocah yang sakit. Mereka umumnya flu, demam, bahkan ada yang sampai diare.

Celakanya mereka seperti tak terurus. Sebab sudah tak ada relawan ataupun donatur yang membantu pemenuhan gizi mereka. Orangtua para bocah berharap, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat memperhatikan nasib mereka.(ICH)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/mobile-site/video-detail.php?read=119017&tgl=2010-12-18

*
Sabtu (18/12) malam, JALIN Merapi telah melakukan konfirmasi terkait kebenaran berita tersebut kepada Kepala Urusan Pemerintahan Desa Balerante, Bapak Jainu, di barak pengungsian Markas TNI Dodiklatpur Klaten. Berikut keterangan beliau:
  1. Tidak benar bahwa kondisi anak-anak pengungsi Balerante di Posko Dodiklatpur menurun (drop). Di posko ini tiap hari beroperasi Pos Kesehatan dari Dinas Kesehatan (buka pukul 07.00-13.00) dan Posko Kesehatan milik TNI (beroperasi 24 jam). Memang ada anak yang sakit, namun itu hal wajar sebab penyakit yang diderita merupakan penyakit ringan dan tak pernah lepas dari pengawasan tim kesehatan.
  2. Tidak benar bahwa kebutuhan gizi anak-anak pengungsi tidak diperhatikan. Tim dari World Vision telah melakukan pelatihan bagi ibu-ibu yang mempunyai balita untuk membuat makanan tambahan. Kini ibu-ibu membuat sendiri makanan sehat untuk balitanya.
  3. Tidak benar jika anak-anak pengungsi tidak terurus akibat tidak ada relawan dan donatur. Hingga saat ini setiap hari anak-anak mendapat kegiatan eduktif dari relawan trauma healing yang turut membuka posko di sana. Selain itu, berbagai makanan untuk anak terus berdatangan dari sumbangan masyarakat.
  4. Saat ini, anak-anak SMP dan SMU Balerante belajar di sekolah-sekolah terdekat dari pengungsian, sedangkan murid SD oleh pihak TNI dibuatkan sekolah darurat. Sekolah darurat ini memakai sebuah ruangan yang terdapat di kompleks TNI dengan mendatangkan pengajar yang merupakan guru dari sekolah mereka yang rusak di Balerante. Mayoritas guru mereka adalah warga luar Balerante yang saat ini tidak mengungsi.
Dengan demikian, Metro TV News perlu melakukan perbaikan atas ketidakakuratan berita yang dilansir tersebut.

Yogyakarta, 20 Desember 2010

Humas JALIN Merapi
Adriani Zulivan
0274-411.123

*
Ditulis untuk website komunitas JALIN Merapi dengan tautan berikut.
Categories:

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata