Ukhuwah insaniyah,
persaudaraan sesama umat manusia. Ini adalah motivasi yang berkembang atas dasar rasa kemanusiaan. Bahwa seluruh manusia di dunia bersaudara.
Adalah Piagam Madinah, dokumen yang disusun Nabi Muhammad SAW atas sumbangsih pemikiran seluruh entitas kelompok agama di Madinah pada tahun 622. Dokumen yang mengandung nilai persamaan, kebebasan, HAM, musyawarah & toleransi ini; diyakini sebagai konstitusi demokratis modern pertama di dunia, yang hadir jauh sebelum era Magna Carta di Inggris.
Rasulullah SAW terus ingatkan pentingnya toleransi: Barang siapa menzalimi non muslim yang terikat perjanjian dengan Islam, menghinakannya, membebaninya di luar batas kemampuannya, atau mengambil hartanya tanpa kerelaannya, maka akulah lawannya pada hari kiamat kelak (HR Abu Dawud). Hal ini sejalan dengan QS al-An’am 108, yang melarang muslim untuk menistakan agama lain.
Di Nusantara, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah yang mengusung prinsip moderat bagi ke-Islam-an Tanah Air. Toleransi menjadi akar bagi pengembangan Muhammadiyah, yang lahir untuk membersamai kemajuan zaman.
Di Kampung Kauman Yogyakarta pada 1912, Muhammadiyah lahir, kemudian tumbuh, hingga berkembang sampai pelosok negeri. Di kampung ini pula di masa modern kini, seorang manusia diusir akibat berbeda.
Selamat Hari Kemerdekaan, hari ini, bagi manusia-manusia yang sangggup merayakannya.
Mari renungkan makna kemerdekaan, bagi manusia yang tak dapat merdeka dalam menjalani keyakinannya sebagai umat yang berbeda.
[Tangkapan layar berupa pesan seorang teman kepada saya, 10 hari sebelum peringatan 77 tahun kemerdekaan RI]