Itu permintaan Ka Sari, setibanya kami di rumah duka. Sabtu (06/04) sore kami mendadak ke Majenang, setelah mendengar berita kepergian Sajid.
Sajid (20 th) meninggal dunia akibat jatuh dari sepeda motor, diduga menghindari laju mobil. Dalam tasnya, alm bawa setumpuk tugas kuliah, sebab mudik untuk libur lebaran.
Sajid (20 th) meninggal dunia akibat jatuh dari sepeda motor, diduga menghindari laju mobil. Dalam tasnya, alm bawa setumpuk tugas kuliah, sebab mudik untuk libur lebaran.
30 menit jarak dari rumahnya, kening Sajid terbentur aspal yang membuat luka dalam. Dalqm kondisi kritis, Sajid dibawa ke Puskesmas sekitar TKP. Lalu segera dilarikan ke RS terdekat berjarak 30 menit, namun tidak tertolong.
Jalan baru di rute Purwokerto - Cilacap yang dulu hancur parah, hari ini mulus sekali. Saking mulusnya, banyak pengendara terlena hingga lupa berhati-hati. Dalam sepekan ini saja, kabarnya ada 3 korban di titik sama.
Sajid adalah satu-satunya anak Ka Sari dan Mas Bari, yang tersisa. Sajid adalah anak pertama yang bertahan, setelah dua kakaknya tak sempat lahir ketika masih berbentuk janin. Sajid punya adik perempuan, yang meninggal di usia 6 hari. Sajid dikuburkan di pemakaman keluarga, bersebelahan dengan eyang dan adiknya.
Meski tak sempat melihat jenazah, lega rasanya bisa bertemu untuk kuatkan. Meski ga pernah menjadi orangtua, aku ikut rasakan kepedihan kk dan mas yang dua kali kehilangan anak ini.
"20 tahun lalu kami mandikan dia (saat bayi), sekarang kami mandikan dia lagi," isak Mas Bari. Setahuku, lakilaki hanya menangis jika hatinya sudah terlalu perih.
Kami iyakan permintaan Ka Sari.
Semoga mereka kuat.
Bismillah.
mlekom,
az