Sunday, June 12, 2011

Posted by adriani zulivan Posted on 6:16:00 PM |

Hari Berbagi Pengalaman

Apa kabar,
Mohon maaf baru bisa kirim informasi beasiswa USAID. Berikut detil link beasiswa PRESTASI.
  1. Home PRESTASI di IIEF (pelaksana USAID)
  2. Release di USAID
  3. PRESTASI Graduate Scholarship on facebook 
Terakhir aku cek belum ada berkas formulir yang bisa diunduh. Pengumuman ini memang belum “resmi”. Artinya, setelah semuanya siap, biasanya mereka akan mengumumkannya di media nasional maupun lokal. Dan tentu saja, setelah beriklan di media, website-nya sudah lengkap dengan informasi jurusan/spesialisasi di tiap bidang.
Ada lima kluster studi master yang ditawarkan, antara lain:
  1. pertumbuhan ekonomi: studi perencanaan pembangunan, pengembangan ekonomi, penanggulangan kemiskinan dll.
  2. kesehatan: berbagai spesialisasi di bidang kesehatan
  3. pendidikan: kurikulum, perencanaan, manajemen pendidikan, dll
  4. demokrasi dan tata kelola pemerintahan: administrasi negara, kebijakan public, manajemen proyek, manajemen keuangan public, analis kebijakan, dll
  5. lingkungan: kebijakan dan manajemen lingkungan, biodiversity, sustainable development, dll.
Ke orang lain aku nggak akan bilang sejauh ini. Tapi buat sesama BUL sih...ciee... He3... Ini sharing pengalamanku. Modal utamanya ada niat sama minat untuk sekolah lagi. Artinya, kita yang mesti menyesuaikan dengan program donor.

Adri skrng banyak tangani isu NGO kan? Seputar pengelolaan program, kaitannya sama jaringan, media, mitra, mungkin kalau lebih lama lagi nantinya, ikut bikin proposal, ikut di manajemen projek, dst. So, soal bidang atau spesialisasinya, ikutin kluster yg ada ditawarin USAID. Misal, untuk sosiatri, bisa ambil master social polisy. atau, kalau kaitan sama kerjaan, ya non profit manajemen masternya.

Ini sekadar contoh saja. Bahwa tidak selalu yang kubilang "menyesuaikan" dengan program donor, itu nggaak relevan dengan kebutuhan kita. Misal di lembaga kamu kerja skrng ini punya konsen jg soal pendidikan. Nah, kalau bidikannya mau jd expert, ya ambil master pendidikan. Kan spesialisasinya banyak tuh. Misalnya, kamu ambil master bidang politik dan advokasi pendidikan. Jadi memang, misal itu judul paper di Indonesia, yg seolah sgt mikro, di sini bs jd nama program/spesialisasi sekolah.

Jadi prinsipnya itu, ada niat dan minat dulu. Soal lain2, bisa diusahakan. Dan pasti terasa ringan kalau niat dan minat sekolah kita tinggi. Syarat2, standar (nanti bisa diupdate, menyesuaikan dengan pengumuman IIE-USAID). Pengalamanku:
  1. Legalisir ijazah dan transkrip S1/S2 (dalam negeri) dalam bahasa Indonesia dan Inggris (diterjemahkan di lembaga bahasa resmi baik swasta maupun di pusat bahasa universitas; nanti minta mereka stempel hasil terjemahannya).
  2. Surat nominasi. Kalau bisa dari direktur lembagamu bekerja. Atau kalau nggak ada ya manajermu. Atau mantan dosen pembimbing. Tp yg utama bos di kantor. Isinya antara lain: bahwa lembagamu sedang berbenah, membutuhkan penguatan SDM dan institusi, dan kandidat diproyeksikan untuk berperan penting. Untuk itu, studi master di US akan memberikan perspektif baru, pengetahuan baru, pengalaman praktis baru (ada skema magang baik di pemerintahan maupun lembaga non-profit di US) sehingga sepulang nanti akan menginspirasi dan menjadi motor pengembangan lembaga.
  3. Surat rekomendasi 3 buah. Surat ini pada dasarnya berisi testimony dari orang yang dikenal pelamar beasiswa (kepala dinasnya/atasannya, mitra kerja, mantan dosen pembimbing saat di universitas, dll) bahwa si pelamar adalah mumpuni secara kapasitas akademik, punya track record pekerjaan yang baik, berdedikasi, punya semangat belajar baik, kemampuan adaptasi baik, dst. Intinya, karena USAID tidak kenal dengan si pelamar beasiswa, mereka ingin ada “garansi” dari orang yang kredibel yang kenal dengan pelamara beasiswa.
  4. Esai. Nah, ini gampang-gampang susah. Tapi butuh banyak pemikiran. Panjangnya cuma 500 kata. Isinya mesti meyakinkan. Biasanya diminta jawab tiga hal: alasan kenapa mendaftar beasiswa, apa manfaat yang diharapkan, lalu apa yang akan dilakukan setelah pulang. Akan sangat bagus jika tulisannya direfleksikan dengan pekerjaan/peran keseharian/tugas di kantor.
  5. Bahasa, mereka minta sertifikat TOEFL intitusional dengan skor 450. dikit kan syaratnya? hehehe
Prosedur tesnya, pengalamanku, adalah screening berkas/administrative. Kalau lolos, akan dipanggil wawancara. Untuk di luar Jakarta, wawancaranya lewat telepon. Yang wawancara biasanya 5 orang: 2 expert di bidang terkait (kesehatan/pendidikan/dll), 1 perwakilan IIEF, perwakilan USAID. Kalau lolos, berarti diterima.

Untuk TOEFL kurang dari 500, akan dikursuskan di IALF (Jakarta/Surabaya/Bali). Semua biaya ditanggung USAID.

Demikian dulu ya. Semoga bisa membantu. Semoga banyak teman-teman yang berminat.

Salam dari Newark,
Hari


Gambar dari sini.

Sambil lalu, kutodong Hari untuk membagi tips memenangkan beasiswa ke US. Seminggu kemudian, di tengah kesibukannya, Hari menjawab dengan sangat lengkap, di pesan Facebook. Menurutnya, dia memang tak pernah mempublikasikan ini. Menurutku, ini penting disebar agar lebih banyak orang mengerti.

Terimakasih, ya. Semoga aku bisa menyusul...

Mlekom,
AZ

Categories:
  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata