Ini bukan varian baru dari produk gejet berlogo gigitan buah itu. Kata ini kugunakan untuk menamai seekor kucing malang.
"Nyaris dinamai iNdomi, karena diangkut ke klinik pakai kardus mie," aku.
Cerita sebelumnya di sini. Oh ya, seorang teman ingin mengadopsi iPus setelah sembuh nanti. Alhamdulillah lagi. Legaaa banget rasanya!
Itu gambar iPus hari ini. Dia belum merespon panggilan :(
Cepet sehat, sayang!
Kucing malang. Kucing yang nyasar di bawah jedela kamarku beberapa hari lalu. Ini kali keduaku menjenguknya, setelah lima hari dirawat inap di klinik hewan.
Setelah sedih dengan kondisinya yang sangat lemas akibat tak mau makan, siang tadi dapat berita baik: Si kucing malang sudah mau makan! Alhamdulillah, meski dia masih diinfus.
Tadi kusempatkan membeli ikan pindang. Mungkin kemarin dia tak mau makan, sebab dokter hanya memberi makanan pabrik yang tak biasa dimakannya. Ingat, dia kucing liar, bukan piaraan.
Pindang tetap kutinggal.
"Makin banyak makannya, makin cepat bisa berobat jalan, meski tetap harus minum obat," kata dokter.
Aku senang. Kukabari Papa.
Waktu membawanya pertama kali ke klinik dan mengisi buku pasien, iPus hanya dinamai "Nn", sebab aku memang tak tahu siapa namanya. Kemarin Papa nanyain dia dengan menyebut "pussycat".
Hai kucing cakep, kamu kuberi nama iPus saja ya!
"Inpus?" temanku.
"Nyaris dinamai iNdomi, karena diangkut ke klinik pakai kardus mie," aku.
Cerita sebelumnya di sini. Oh ya, seorang teman ingin mengadopsi iPus setelah sembuh nanti. Alhamdulillah lagi. Legaaa banget rasanya!
Itu gambar iPus hari ini. Dia belum merespon panggilan :(
Cepet sehat, sayang!
Mlekom,
AZ
0 comments:
Post a Comment