Tuesday, August 20, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 6:53:00 PM | No comments

ngeLasem


Setelah tertunda 1.5 tahun, akhirnya jadi juga ke Lasem. Yang mau ikutan, pendaftaran masih dibuka. Perjalanan tidak dipungut biaya, namun kita berbagi bea bensin. Penginapan sudah disediakan teman-teman komunitas Rembang-Lasem Heritage, makanan bayar masing-masing ya!

Akan ada dua mobil, dengan dua rute: Satu via Solo (mampir di acara IUSF) , lainnya via Magelang. Acara utamanya adalah bertemu dengan komunitas pelestari heritage di DIY-Jateng. Acara sampingannya, tentu jalan dan makan. Berikut jadwalnya:

Sabtu, 24 Agustus 2013
07.00 - 12.00 Perjalanan dan pertemuan di/ke Solo (Mobil 1); Perjalanan dan pertemuan di/ke Borobudur - Magelang - Ungaran (Mobil 2)
12.00 - 18.00 Perjalanan ke Lasem: via Purwodadi (Mobil 1), via Semarang (Mobil 2)
19.00 - 20.00 Pertemuan dengan Gus Mus di Rembang 
21.00 - 24.00 Makan malam; Ngobrol #1 di Rumah Candu, Lasem
.... istirahat di Lasem

Minggu, 25 Agustus 2013
07.00 - 08.00 Sarapan
08.00 - 11.00 Jelajah Pusaka Lasem: Kelenteng Tjoe An Kiong, dsb (rute akan disusun oleh tim Lasem)
11.00 - 12.30 Menuju Desa Bonang, Lasem dan makan siang
12.30 - 15.00 Ngobrol #2 di Desa Bonang, Lasem
15.00 - ... Perjalanan kembali ke Yogyakarta via Semarang (Mobil 1 dan Mobil 2)

Gambar dari sini.

Mlekom,
AZ

Wednesday, August 7, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 11:32:00 PM | No comments

1426 H

H-1 Idul Fitri 1426 Hijriah. Beberapa hari sebelumnya, aku dan adik sudah tiba di Jakarta. Kami mudik dari Jogja untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. 

Lebaran kali ini berbeda. Di hari terakhir Ramadhan, Mama tak sibuk menghias Bolu Keju dan Black Forest yang menjadi suguhan wajib keluarga. Tak ada pula toples-toples cantik berisi Nastar, Putri Salju, Goodtimes, Marmer Citrun, Skippy, Kripik Bawang, Kacang Bawang, Kerupuk Ikan dan permen Ting-ting atau Gula Asam. Lupakan manisan pala, salak dan pepaya yang biasanya mampir lama di kulkas.

Rumah pun sepi aktivitas. Biasanya di hari ini, kami sibuk membantu Mama menyiapkan ini-itu terkait santapan Lebaran. Aku akan disibukkan dengan memindahkan kue-kue cantik dari kaleng/toples plastik ke toples kaca bening. Papa akan diminta menyicipi berbagai masakan dengan ujung lidahnya yang masih berpuasa; "Garamnya sudah pas, Pa?". Semua orang mempunyai peran masing-masing. Namun tidak Lebaran kali ini, sampai siang hari Papa memberikan sedikit uang kepada Mama.

Bersama Adek, Mama langsung ke Tanah Abang, membeli kain sarung dan dua baju koko; satu untuk Papa, satu untuk adek. Lalu berbelanja bahan makanan untuk santapan Lontong Sayur esok hari. Semua dimasak hingga dini hari.


Cerita ini kuketahui siang tadi, delapan tahun kemudian, saat di dapur bersama Mama. Mama sedang mencetak Kukis Coklat untuk mengisi toples Lebaran kami esok. 

"Kok bisa sampai benar-benar kesulitan duit begitu, Ma?" tanyaku.

"Kita kan sedang bangun rumah ini. Eh tiba-tiba ada teman Papa ngasih uang, karena tahu Papa nggak ada uang..."

Tahun itu, akhirnya kami berlebaran dengan suguhan lengkap Lontong Sayur Medan. Seorang kerabat keluarga membawa dua toples kukis sebagai buah tangan. Jadi juga kami berlebaran :)

Tahun ini, tak ada yang melebihi rasa syukur kami. Kini kami dapat merayakan Lebaran di rumah ini. Rumah yang dibangun dengan mengorbankan sebuah Lebaran kami di tahun itu.

Selamat Idul Fitri 1434 Hijriah!

Mlekom,
AZ




  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata