"Mbak, cape nggak?" tanya seorang gadis yang sedang menimbang serius kondisiku.
"Enggak!" jawabku.
"Kalau cape, duduk aja Mbak," katanya khawatir sambil clingak-clinguk cari tempat duduk.
"Heh, santai aja"
"Mba hamil kan? Kalau gak kuat nanti tunggu di sini aja..."
"Gak, aku datang untuk ikut jelajah kok..."
Tukan tukan, dituduh hamil. Lagi. Ini yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir, atau yang kedua kalinya dalam tahun ini. Artinya, rata-rata ada satu tuduhan di tiap tahun dan ada satu tuduhan di tiap bulan.
Tuduhan pertama di 2011 dari Bu Tamara, seorang pemijat. Tuduhan kedua dari Bu Anjas, itu tuh komennya di foto yang kusebar di Facebook bulan lalu. Ketiga ya kejadian di atas, hari ini di acara heritage walk pecinan Magelang.
Gadis yang mengkhawatirkan kondisiku itu mungkin melihat perutku yang tidak rata (a way of avoiding the word "besar"), saat kami bertemu di kota yang sama Januari lalu. Waktu itu, aku pakai rok cukup gombrong yang pinggangnya diletakkan di bawah dada. Ya seperti Bumil, ibu hamil. Ya kalau begini caranya, aku jadi Mbakmil lah, embak-embak hamil.
Salam peyut endut! :)
Mlekom,
AZ
0 comments:
Post a Comment