Temanku, Anang Saptoto, menjadi satu dari 12 seniman yang terlibat dalam "1 x 25 Jam". Ini adalah sebuah proyek pameran kerja kekuratoran, tentang sepak terjang Rumah Seni Cemeti. Sebagai salah satu peletak sejarah seni di Yogyakarta, Cemeti menjadi rujukan bagi para pelaku seni hingga level dunia.
Meski bukan seniman, aku senang pernah turut andil dalam salah satu proyek karya seni di sana. Kapan-kapan kuceritakan tentang ini. Yang pasti, undangan Anang kali ini tak kami lewatkan. Pameran ini menceritakan perjalan Cemeti selama seperempat abad.
Anang mengambil bagian "Babak II: Kepingan Sejarah Lisan". Kepingan ini berupa foto-foto jaman awal obrolan tentang membangun Cemeti. Ia mereka-ulang adegan dalam foto tersebut ke dalam bentuk gambar cat di tembok. Ia memainkan cahaya lampu untuk mendapat tone warna dan jatuh bayangan yang tepat.
1 x 25 jam berarti bahwa kedua-belas seniman akan tinggal di ruang pameran Cemeti selama dua hari satu malam. Dalam waktu itu, mereka menyelesaikan karyanya. Selama bulan ini, Cemeti akan buka 24 jam. Pengunjung bisa menyaksikan langsung proses pengerjaan karya. Yang paling seru, pengunjung yang menyaksikan karya akan mendapat penjelasan langsung dari si pembuat karya.
Aku tadi datang bersama Mas Antok, kami gak sabar nunggu pameran bersama di ujung 1 x 25 jam x 1 bulan nanti. Aku jatuh cinta pada mesin jahit mini dalam karya milik Ika Vantiani, kutulis di sini. Tentang pameran, cek di sini.
Mlekom,
AZ
Meski bukan seniman, aku senang pernah turut andil dalam salah satu proyek karya seni di sana. Kapan-kapan kuceritakan tentang ini. Yang pasti, undangan Anang kali ini tak kami lewatkan. Pameran ini menceritakan perjalan Cemeti selama seperempat abad.
Anang mengambil bagian "Babak II: Kepingan Sejarah Lisan". Kepingan ini berupa foto-foto jaman awal obrolan tentang membangun Cemeti. Ia mereka-ulang adegan dalam foto tersebut ke dalam bentuk gambar cat di tembok. Ia memainkan cahaya lampu untuk mendapat tone warna dan jatuh bayangan yang tepat.
1 x 25 jam berarti bahwa kedua-belas seniman akan tinggal di ruang pameran Cemeti selama dua hari satu malam. Dalam waktu itu, mereka menyelesaikan karyanya. Selama bulan ini, Cemeti akan buka 24 jam. Pengunjung bisa menyaksikan langsung proses pengerjaan karya. Yang paling seru, pengunjung yang menyaksikan karya akan mendapat penjelasan langsung dari si pembuat karya.
Aku tadi datang bersama Mas Antok, kami gak sabar nunggu pameran bersama di ujung 1 x 25 jam x 1 bulan nanti. Aku jatuh cinta pada mesin jahit mini dalam karya milik Ika Vantiani, kutulis di sini. Tentang pameran, cek di sini.
Mlekom,
AZ
0 comments:
Post a Comment