Friday, March 16, 2012

Posted by adriani zulivan Posted on 9:45:00 PM | No comments

ICT for Heritage Conservation

Diskusi Pelestarian BPPI Bulan Maret 2012

Hari, tanggal: Rabu, 21 Maret 2012
Pukul: 15.00 - 18.00 WIB
Tempat: Griya BPPI Jl. Veteran I No. 27 Jakarta

Narasumber:
  1. Adriani Zulivan - Inventarisasi Pusaka Nusantara; Sebuah Solusi di Jagad Maya
  2. Elanto Wijoyono - Strategi Digital Pelestarian Pusaka Indonesia
Pusaka adalah masa depan kita. Peradaban belajar dan berkembang dari pengalaman masa lalu dan masa kini. Nusantara Indonesia adalah perpustakaan pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa kaya. Khasanah itu terwujud dalam bentukan alam dan budaya, baik yang teraga sebagai benda (tangible) maupun yang tak benda (intangible). Kekayaan itu terserak, belum terhimpun sebagai pengetahuan bersama (collective knowledge) yang bisa digunakan sebagai bekal kemajuan tanpa meninggalkan kearifan tempatan. Ragam pusaka yang terserak itu tak lepas dari ancaman kehilangan, kerusakan, kemusnahan, dan juga perusakan, pengabaian, hingga penghancuran. Upaya menghimpun data ragam pusaka nusantara adalah keniscayaan demi kelestarian peradaban yang erat dengan akar budaya dan alamnya.
Sistem pendataan pusaka yang dikelola oleh pemerintah masih jauh dari sempurna. Perbedaan kewenangan antar bidang yang mengurusi ranah lingkungan alam dan lingkungan budaya menjadikan data pusaka semakin terserak. Basis data pusaka yang berada dalam satu sektor pun berbeda wujud metadata dan manajemennya pada wilayah kerja yang berbeda; tak hanya antar daerah, tetapi juga antar instansi. Pada situasi ini, pusaka nusantara terus mendapatkan tekanan kemajuan peradaban dan ancaman ketidaklestarian. Respon cepat dan tepat tak bisa diharapkan dari manajemen data pusaka yang tak dinamis nan birokratis. Harus ada upaya yang lebih dinamis, partisipatif, dan kreatif! Energi dinamis komunitas muda Indonesia adalah modal perubahan sistem yang harus dimanfaatkan. Minat menjelajah anak negeri dan ketertarikan mereka pada kegiatan pendokumentasian objek/tempat/situs yang dikunjungi sangat tinggi. Media jejaring sosial, blog, dan layanan selular menjadi media menampilkan diri, sebagai bukti pernah berkunjung, seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pelestarian pusaka.

Pada tahap ini, muncul pertanyaan; apakah media baru (new media) dan teknologi informasi komunikasi (TIK) mampu mempengaruhi keadaan di atas? Apakah teknologi seperti media jejaring sosial dapat mempengaruhi cara-cara individu, kelompok, dan organisasi dalam bekerja di ranah pelestarian pusaka dalam konteks kolaborasi dan berjejaring? Tentu saja pertanyaan besar tersebut tak bisa dijawab seketika. Perlu ada observasi dan analisis mendalam tentang potensi pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dan media baru untuk mendukung gerakan pelestarian pusaka, seperti yang ditampilkan dalam aktifnya penggunaan media jejaring sosial untuk diskusi di group-group bertema pusaka. Diskusi ini menjadi sebuah landasan pemikiran awal yang diharapkan dapat memunculkan peta gagasan membangun strategi digital pengelolaan pusaka Indonesia.

Diskusi BPPI terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Anda dipersilakan untuk berpartisipasi dalam potluck (berbagi makanan dari kita, oleh kita dan untuk kita). Tempat terbatas untuk 25 orang. Sila reservasi ke sekretariat BPPI di nomor telepon 021 3511 127 atau hubungi Patricia di 0858 8121 4545.

--

Tentang pembicara:
  1. Adriani Zulivan; tinggal di Yogyakarta, belajar community development, pengagum candi, suka menuangkan tulisan tentang pusaka dalam blog Travelpod dan Kompasiana, mengelola sejumlah media jejaring sosial publik, salah satunya adalah akun Twitter @jalinmerapi, menginisiasi kolaborasi komunitas untuk pembangunan sistem online Indonesian Heritage Inventory. 
  2. Elanto Wijoyono; lahir dan tinggal di Yogyakarta, belajar arkeologi, bekerja di bidang pengembangan sistem informasi desa, pegiat gerakan peta hijau, pelaksana program pembangunan sistem informasi pusaka di BPPI.

 ***
Sumber:
http://indonesianheritage.info/agenda/139-ict-for-heritage-conservation.html

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata